Puisi Inspirasi

Dalam Dirimu, Benih Peradaban
                                                   Leny Susanti
                                 
                                           



Kau,
Kilau matamu mampu menenangkan alam
Senyum yang tersirat mampu melahirkan semangat baru
Pesona wajahmu begitu memikat hati
Kau,
Kau begitu lemah dan rapuh
yang bergantung pada sosok lelaki
ya, begitulah yang sering dipikirkan orang awam tentangmu
Padahal,
dari ketelatenanmu lah tumbuh harapan baru
dari rahimmu lah lahir pewaris bangsa, dan
dengan didikanmu, tumbuh penerus peradaban
Baik buruknya bangsa ini bergantung padamu
Karena Kau,
Kaulah ibu peradaban
Kaulah yang nanti melahirkan peradaban
Kau laksana surya yang mneyinari jagat raya ini
Kau begitu hebat,
Jiwamu kuat meski di luar Kau nampak begitu rapuh
Sungguh tak ada yang bisa sepertimu
Sungguh keras hidup yang kau tempuh,
banyak badai mungkin datang menghampiri, banyak luka yang membuatmu kecewa
namun Kau tetap berdiri kokoh,
Karena Kau tahu,
Banyak jiwa akan hancur saat Kau lemah
sungguh Kau sangat luar biasa,
perempuan-perempuan hebat
Kalianlah insipasi kehidupan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi

Kilau mimpi Kucari jejak jejak baru dan kujumpa bait bait indah nan merdu Kuikuti dan kuperdalam semua Kusemai semua yang kupunya dengan penuh ikhlas Kuterapkan semua yang kudapatkan dari perjalananku dan kubawa keseluruh mencari dan mengejar bintang bintang itu yang dulunya hanya tertulis dalam secarik kertas putih Kini kutemukan dan kan kubawa dalam realita Membuktikan mimpiku tak bodoh mimpiku tak main main hingga tulisan tulisan itu bersinar memancarkan cayanya pada dunia Menjadi bukti pada semua setiap orang berhak bermimpi Dan… Mimpi itu nyata jika kita bangun dan mewujudkannya
Baca selengkapnya

Berlalunya Magic Hour

BERLALUNYA  MAGIC  HOUR                                                                       Mentari tak memancarkan kilau cantiknya Redup bagai kerlip lilin dimalam yang kelabu Semua tak seindah dulu Tak seindah saat kita bersama Melewati hitam putih hidup Berbagi suka dan duka Kini yang tinggal hanyalah Tetesan air mata suci Semua yang kita lalui bersama kita akhiri disini Goresan goresan yang terukir bersama Kini terpecah menjadi mozaik perca perca Berhamburan… Ke barat, timur, utara dan selatan Menjelajah dan menerjang badai kehidupan Mencari jati diri Mengukir warna baru dalam hidup Perpisahan… Tak seindah saat kita bertemu dan bersama menjadi Satu Tak seindah pancaran kilau magic hour Hanya tetesan air mata  yang mewakili kesedihan Sepi… sunyi… Alampun diam membisu Mung...
Baca selengkapnya