Berlalunya Magic Hour

BERLALUNYA  MAGIC  HOUR
                                                                     
Mentari tak memancarkan kilau cantiknya
Redup bagai kerlip lilin dimalam yang kelabu
Semua tak seindah dulu
Tak seindah saat kita bersama
Melewati hitam putih hidup
Berbagi suka dan duka
Kini yang tinggal hanyalah
Tetesan air mata suci
Semua yang kita lalui bersama kita akhiri disini
Goresan goresan yang terukir bersama
Kini terpecah menjadi mozaik perca perca
Berhamburan…
Ke barat, timur, utara dan selatan
Menjelajah dan menerjang badai kehidupan
Mencari jati diri
Mengukir warna baru dalam hidup
Perpisahan…
Tak seindah saat kita bertemu dan bersama menjadi Satu
Tak seindah pancaran kilau magic hour
Hanya tetesan air mata  yang mewakili kesedihan
Sepi… sunyi…
Alampun diam membisu
Mungkin sudah saatnya kita berpencar
Kearah hati nurani dan naluri masing masing
Mencari kesejatian diri
Dan mengukir sejarah dengan prestasi
Membanggakan tanah air tercinta
Pertemuan dan perpisahan…
Bagai magic hour yang muncul sesaat
Lantas sirna, berlalu tanpa kata
Namun penuh makna dan
Menjejakkan keindahan tersendiri
Bagi pengagumnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Inspirasi

Puisi